Tuhan Yang Maha Pengasih
Aku bersimpuh dikaki-Mu
Menengadahkan wajah dihadapan-Mu
Tuhan
Melihat hidup yang tergadai aku ringkih
Menyaksikan pikiran yang dipabrikkan aku diam
Dan melihat masyarakat yang diternakkan aku tak kuasa
Malam letih diudara perih
Tak tahu harapan akan dikemanakan
Karena tipu daya menjadi seni kehidupan
Dendam di asah dikolong langit yang gelisah
Terseret dalam gelombang ketamakan
Perkelahian dan dendam dalam hidup menjadi kewajaran
Petuah, kata bijak dan firman Tuhan tak menyelesaikan masalah bagi hidup yang bosan
Terpenjara tanpa terali
Tuhan Yang Maha Kuasa
Hati manusia telah menjadi batu dan baja
Bagai robot yang tak tahu malu
Fir’aun yang angkuh
Korun yang pongah
Dendam
Tuhan Yang Maha Penyayang
Ketika air mata bagai kencing dipagi hari yang tak berarti
Dan kata-kata hanya sekedar keluar meluncur deras dari bibir yang dipoles
Aku mendongak dan menunduk
Menitikkan bening air surga
Dimanakah kamu
Dimanakah harapan akan hidup dan kemanfaatan
Dimanakah catatan kecil akan tolong menolong dan hikmah dalam rangkaian kehidupan
Dimanakah akan kutitipkan senyum keihlasan
Tuhan Yang Maha Mengetahui
Tak ada lagi harapan
Tak ada lagi kepercayaan
Optimisme hampa
Hanya akal sehat dan daya hidup menjadi pegangan yang nyata.
Dan keridhaan akan sebuah pertanggungjawaban di hadapan-Mu
Tuhan
Aku mengadu dan bersimpuh dikaki-Mu
0 Comments:
Post a Comment